BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 10 Mei 2009

Pendidikan Gagal Akibat Kurang Evaluasi!

Minimnya anggaran pendidikan membuat kondisi sekolah di sejumlah daerah masih memprihatinkan. Sekolah rusak, guru honor tak dibayar layak, dan fasilitas sekolah minim.
/Kamis, 25 September 2008 | 20:33 WIB
MEDAN, KAMIS–Gagalnya program pendidikan akibat tidak adanya evaluasi yang dilakukan, padahal evaluasi berguna untuk melihat apakah program tersebut sesuai atau tidak dengan apa yang telah direncanakan.

Pengamat pendidikan dari Universitas Sumatera Utara (USU), Zulnaidi, di Medan, Kamis, mengatakan, kebijakan pendidikan sering berubah seiring bergantinya pemegang kebijakan di pusat.

Misalnya kebijakan kurikulum pendidikan yang diterapkan di tingkat SMA. Kurikulum 2004 yang dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) merupakan perubahan dari kurikulum 1994 karena dinilai tidak relevan lagi. Setelah kurikulum 2004, kemudian berganti dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

“Sebenarnya perubahan itu perlu dan itu sesuai dengan tuntutan pendidikan. Dan ahli kurikulum menyebutnya dinamika pendidikan, namun yang paling penting adalah bagaimana kita mengevaluasi perubahan-perubahan itu,” katanya.

Perubahan-perubahan tersebut diharapkan mampu mempertajam pengetahuan para peserta didik baik siswa maupun guru. Namun, kenyataannya perubahan itu belum juga mampu meningkatkan mutu pendidikan.

Menurut dia, jika dilihat dari segi menajemen pendidikan, maka ada beberapa faktor yang pelu diperhatikan setiap melakukan perubahan kebijakan.

Menata pendidikan harus mencakup beberapa tahap yakni perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Saat menyusun perencanaan harus terlebih dahulu membandingkan program tersebut, apakah benar-benar baik untuk diterapkan atau tidak.

“Pengolahan pendidikan harus dilakukan secara menyeluruh dan evaluasi tersebut bertujuan untuk melihat apakah pelaksanaan sesuai dengan perencanaan. Evaluasi melihat apa program tersebut sesuai atau tidak dengan apa yang direncanakan,” katanya.(ANT)

0 komentar: