BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 10 Mei 2009

Pelestarian Budaya Masuk Kurikulum

Diajarkan kepada Murid SD
Kota, Warta Kota
Pemprov DKI didukung oleh Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) mengusulkan agar pelestarian budaya dimasukkan dalam kurikulum pendidikan untuk menjamin terjaganya warisan leluhur. BPPI menemui Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Balai Kota DKI, Rabu (3/9), untuk menyampaikan usulan dan dukungan program pelestarian kebudayaan terutama di Jakarta.
”Program yang mereka tawarkan yang saya sambut baik adalah edukasi budaya di SD. Tanpa edukasi, tidak ada kebanggaan terhadap budayanya,” kata Fauzi seusai pertemuan.
Saat ini, di dalam kurikulum pendidikan dasar memang sudah ada muatan lokal, namun gubernur menyebut kurikulum itu masih sangat terbatas. ”Karena di pendidikan SD sekarang tidak ada yang namanya kurikulum tentang heritage. Kalau budaya lokal ada, tapi terjemahannya hanya berupa tari-tarian,” paparnya.
Kurikulum pelestarian pusaka yang akan diusulkan berupa pemahaman lebih mendasar mengenai budaya.
Ketua Dewan Pengawas BPPI Setianto Prisanto mencontohkan, pendidikan budaya itu misalnya dengan mengetahui bentuk asli suatu bangunan yang merupakan cagar budaya.
”Jadi kalau ada bangunan yang dirombak, tidak sesuai dengan aslinya, masyarakat dapat menegurnya,” kata Setianto seperti dikutip Antara.
Gubernur menyebut bahwa kurikulum itu belum akan diterapkan secepatnya karena harus melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Dasar DKI.
”Harus ada koordinasi dengan Dinas Dikdas DKI. Sekarang sudah ada muatan lokal. Tapi, kita jabarkan itu agar tidak bertentangan dengan aturan Dinas Dikdas soal muatan lokal,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, gubernur berjanji akan memperjuangkan insentif pajak bagi bangunan bersejarah meskipun terbentur oleh UU Pajak.
”Jadi kalau ada yang memelihara cagar budaya dengan baik, maka harusnya mendapat keringanan. Itu belum dilaksanakan karena UU Pajak belum memungkinkan,” katanya.
Setelah beberapa kali diusulkan dan ditolak, Fauzi menegaskan bahwa pihaknya akan tetap mengusulkan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Permuseuman dan Kebudayaan DKI Pinondang Simanjuntak berjanji akan mengusahakan agar kebudayaan Betawi dan kebudayaan lain yang hidup di Jakarta masuk dalam kurikulum pendidikan SD. ”Materinya tidak hanya teori, tetapi juga praktik. Dengan demikian, anak-anak sedini mungkin sudah mengenal budaya tradisional di Ibu Kota,” ujarnya saat berkunjung ke Kantor Redaksi Harian Warta Kota. (pro)
About this entry

You’re currently reading “Pelestarian Budaya Masuk Kurikulum,” an entry on Phoebe’s Blog

Published:
Maret 18, 2009 / 11:25 am

Category:
Manajemen Kurikuum

Tags:

0 komentar: